Berpikir Positif itu Sehat, awalnya satu pekan pertama #dirumahaja masih semangat dan antusias mengikuti berita tentang Covid-19 , rencana pembelajaran pun di kepala masih terstruktur dengan rapi guna memikirkan siswa-siswaku untuk #belajardarirumah, ah cuma 14 hari saja kita #belajardarirumah, pikirku. Diskusi dengan rekan sesama guru paralel pun masih seru seiring saling memberi ide satu sama lain.
Namun, nyatanya semua tidak seindah yang dibayangkan. Kegiatan #dirumahaja dan #belajardarirumah diperpanjang, jam kerja jadi berantakan, pembelajaran pun kudu harus tetap berlangsung sesuai dengan KI/KD di semester genap. Tantangan demi tantangan datang silih berganti tanpa henti. Lalu kita bisa apa? Tak ada cara lain selain, belajar mencoba memahami satu sama lain untuk tetap menjadi produktif dan belajar serta bekerja walaupun #dirumahaja.
Banyak berita yang ditayangkan semakin banyak hoaxnya, membuat hati dan kepala tergerak untuk berpikir lebih kritis.
Apakah ini benar? Bagaimana itu terjadi? Kok bisa?
Alhasil, mulai membatasi untuk membaca berita mengenai Covid-19 dari tiap grup WA, kecuali hanya memang dari sumber yang terpercaya, dan itupun tetap harus di cek ulang. Lelah ya? Memang? Demi kebaikan dan keberlangsungan pikiran positif agar tetap sehat.
Jika memikirkan itu kadang membuat hati gelisah, bahkan pelajaran menarik juga harus dipersiapkan agar siswa yang #belajadarirumah juga tidak monoton. Padahal obat pertama dalam menjaga kesehatan terkait virus Covid-19 ini ya harus jaga pola pikir, terutama berpikir positif. Jika pikiran positif, maka otak akan terstimulus dengan pikiran-pikiran bahagia, sehingga kebahagiaan itu bisa menciptakan sistem imun yang berguna bagi kesehatan saat ini.
Gimana caranya berpikir positif? Dimulai dengan berbincang lebih lama dari biasanya bersama keluarga, membuat masakan bersama di rumah, beberes rumah, sekadar berjemur di bawah matahari pagi bersama, menemani anak/adik/kakak #belajardirumah dan melihat tanaman hijau dan birunya langit yang cerah.
Semoga dengan hadirnya virus Covid-19 ini, kita mengambil sisi baik dan selalu berpikiran positif untuk dapat menikmati kehidupan. Karena keadaan saat ini telah merubah yang tidak mungkin menjadi mungkin, dan yang tidak pernah terpikirkan bahkan menjadi kenyataan. Yuk, kita sama-sama memahami dan saling mendoakan semoga kita semua sehat dan bahagia selalu serta virus Covid-19 segera hilang. Aamiin.
Ayu Istiqomah Jelita
(Guru Kelas 5 Asiyah binti Muzahim)