Olimpiade Siswa Nasional yang Penuh Drama. Olimpiade merupakan sebuah ajang perlombaan untuk mencari bibit bibit unggul dalam berbagai bidang yang diperlombakan. Di masa awal, olimpiade hanya diselenggarakan di Yunani Kuno namun pada tahun 393 M diberhentikan oleh Kaisar Romawi, Theodosius. Kemudian seorang bangsawan Prancis yang bernama Pierre Fredy Baron De Coubertin menghidupkan kembali olimpiade tersebut pada tahun 1896 M.
Berbicara mengenai olimpiade, mungkin tidak asing bagi kita pada istilah O2SN, dan FLS2N. O2SN merupakan singkatan dari Olimpiade Olahraga Siswa Nasional, sedangkan FLS2N merupakan Festival Lomba Seni Siswa Nasional. Perlombaan ini diadakan secara berjenjang mulai dari tingkat Kabupaten / Kota, Kabupaten, Provinsi bahkan sampai tingkat Nasional.
Beberapa bulan yang lalu, saya dan team guru (pelatih) berkesempatan untuk bisa membawa siswa/i SD Silaturahim Islamic School dalam perlombaan O2SN dan FLS2N tingkat Kabupaten/Kota. Selain lomba tersebut, kami juga mengikuti perlombaan Pentas PAI. Pembukaan acara dilaksanakan di Sd Labschool Cibubur, Sabtu, 22 Februari 2020.
Saya dan team menyadari bahwa persiapan yang kami lakukan belum secara maksimal dilakukan sebab informasi perlombaan yang kami terima juga bisa dikatakan mendadak. Namun hal ini tidak menjadi alasan bagi kami untuk berhenti dan tidak melatih serta membimbing siswa/i SD Silaturrahim dalam mengikuti perlombaan.
Di sela sela jam pembelajaran sekolah, kami mengatur dan membuat jadwal bagi peserta untuk memberikan pelatihan dan bimbingan dalam mempersiapkan pertandingan. Sekitar kurang dari satu pekan, pelatihan dan bimbingan dapat berjalan meski belum bisa dikatakan bahwa latihan berjalan secara lancar, karena ada perubahan formasi pada peserta di detik detik terakhir.
Perubahan formasi yang dimaksud adalah ada beberapa siswa yang di sela-sela latihan berlangsung mengalami hambatan seperti sakit sehingga mau tidak mau, kami harus mengambil sikap dengan mengubah formasi yang ada yaitu siswa yang di awal direncanakan untuk mengikuti lomba A diubah menjadi peserta lomba B.
Di sini kami melihat adanya penurunan mental pada peserta yaitu saat peserta mengetahui perubahan formasi yang kami berikan dan ada sebagian dari mereka yang mengajukan mundur atau cancel untuk mengikuti perlombaan karena mereka merasa tidak yakin dan percaya diri bahwa dengan waktu yang singkat dapat menjadi persiapan untuk melakukan pertandingan pada perlombaan tersebut. Pada akhirnya, setelah kami memberi pengertian dan semangat, seluruh peserta siap mengikuti pertandingan.
Kesiapan peserta dalam mengikuti perlombaan tidak lepas pula dari peran serta orang tua dalam memberikan support dan semangat. Hal ini terlihat saat orang tua antusias dalam mengikuti dan menyaksikan perlombaan. Mereka hadir di sana dan menemani ananda sampai akhir pertandingan.
Ternyata apa yang kami dan orang tua lakukan dalam melatih dan memberikan support terhadap mereka membuahkan hasil. Meski tidak semua perlombaan, namun akhirnya beberapa perlombaan dapat kami menangkan.
Kami memenangkan perlombaan dalam kategori: Juara 1 Kaligrafi Putri yang dalam hal ini diwakili oleh ananda Elsa Amira Tazkiya kelas 5, Juara 3 MTQ Putra diwakili oleh ananda Ahmad kelas 5 dan Juara 1 Karate diwakili oleh ananda Freyaruna kelas 3.
Rasa syukur dan bahagia tak lupa kami hanturkan kepada seluruh pihak yang telah memberikan support, doa dan bantuannya sehingga peserta siswa/i SD Silaturahim Islamic School dapat memberikan kemenangan. Meski di awal pertandingan, kemenangan bukanlah satu satunya tujuan kami. Berkat kesungguhan team guru dan peserta, akhirnya dapat mengharumkan nama baik sekolah pada ajang perlombaan tersebut.
Saya menyadari bahwa apa yang sudah saya dan team lakukan ini bukanlah hadiah terbaik bagi sekolah, namun saya yakin bahwa ini adalah moment awal bagi saya untuk bisa memberikan sesuatu yang lebih baik lagi untuk sekolah.
Biodata Penulis
Ahmad Zaki Yusran S.Th.I berusia 29 tahun. Saya tinggal di Jalan H. Harun IV Rt 04 Rw 010 No 4 Jati Rahayu, Pondok Melati, Bekasi 17414. Saya menempuh pendidikan terakhir S1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada Jurusan Tafsir Hadis. Saya lahir pada tanggal 26 Februari 1991 di daerah yang bernama Pancoran, Jakarta Selatan. Untuk hobi saya adalah bermain bola atau futsal. Selain itu, Saya juga menyukai kesenian bela diri atau silat. Saat ini, Saya memiliki penyemangat hidup seorang istri bernama Cintya Oktivianti Putri dan memiliki seorang anak perempuan yang bernama Aisyah Ahmad.