Menghafal mudah dengan lagu karena musik dan lagu adalah hal yang menjadi makanan sehari-hari bagi kebanyakan orang. Dalam materi pelajaranpun seperti menghapal menjadi mudah dengan sebuah musik dan lagu.
“Bu, Saya kalau sudah disuruh menghapal, susah bu masuk nya, suka lupa lagi”. Begitulah hal yang sering terlontar dari mulut siswa-siswa saya di sekolah. Saya sendiri pun sebagai guru akan berkata demikian apabila disuruh menghapal. Memang daya tangkap otak masing-masing manusia berbeda-beda. Ada yang cepat hapal dan lama tersimpan di memorinya, ada yang cepat hapal tapi cepat lupa nya, bahkan ada yang lambat hapal dan cepat lupa.
Saya sebagai guru kelas 6 harus memutar otak, agar siswa bisa paham dan ingat materi yang sudah di ajarkan. Apalagi di kelas 6 materinya sudah mulai detail dan siswa akan dipersiapkan untuk menghadapi ujian nasional atau ujian sekolah. Materi yang belajar nya selama 6 tahun, di ujikan hanya dalam beberapa hari saja.
Belajar tidak akan bisa terlepas dari otak. Mengutip dari artikel Asep Sapaat dalam website Sahabat Guru Indonesia tentang keistimewaaan terhebat manusia jika dibandingkan dengan makhluk lainnya terletak pada kemampuan berpikirnya sebagai manusia berbudaya. Manusia di anugrahkan memiliki memori yang selalu terhubung melalui sinap-sinap.
Namun alangkah malangnya ketika potensi otak kita sebagai modalitas utama untuk berpikir tidak diberdayakan secara optimal. Bahkan sekolah yang idealnya diharapkan berperan sebagai komunitas untuk memberdayakan kemampuan berpikir siswa pun kadang kurang memperhatikan fakta pentingnya penggunaan otak dalam proses pembelajaran.
Dalam menciptakan lingkungan belajar yang menantang kemampuan berpikir siswa, sering-seringlah guru memberikan soal-soal materi pelajaran yang memfasilitasi kemampuan berpikir siswa dari mulai tahap pengetahuan (knowledge) sampai tahap evaluasi menurut tahapan berpikir berdasarkan Taxonomy Bloom.
Soal-soal dan materi pelajaran dikemas seatraktif dan semenarik mungkin misal, melalui teka-teki, simulasi games, atau musik dan lagu dsb, agar siswa dapat terbiasa untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam konteks pemberdayaan potensi otak siswa.
Dari hal tersebutlah, muncul ide untuk membuat materi agar siswa mudah mengingat dan mengetahui suatu pembelajaran. Metode yang saya gunakan adalah metode parodi atau menggunakan musik dan lagu, yaitu membuat sebuah lagu yang liriknya berisi materi pembelajaran atau mengubah lirik lagu yang sudah ada dengan materi pembelajaran. Sehingga diharapkan siswa dapat menghafal mudah dengan lagu.
Adapun materi yang saya berikan adalah pada pembelajaran IPS tentang propinsi yang ada di Pulau Sumatra. Dengan adanya lirik dan lagu yang populer di harapkan, siswa mudah mengingat dan menghapal materi yang di ajarkan
Musik dan lagu yang saya gunakan adalah lagu manuk dadali,tetapi lirikya saya ganti dengan materi propinsi yang ada di Pulau Sumatra.
Lirik
10 propinsi yang ada di Sumatra
Mari kita kenal serta ibukotanya
Aceh banda aceh
Sumatra utara medan
Sumatra barat ibukotanya Kota Padang
Riau ibukotanya kota Pekan Baru
Kepulauan Riau itu Tanjung Pinang
Sumatra selatan ibukotanya Palembang
Bangka Belitung ibukotanya Pangkal pinang
Propinsi Bengkulu kotanya Bengkulu
Propinsi Jambi kotanya Jambi juga
Dan yang terakhir itu Propinsi Lampung
Ibukotanya kota Bandar Lampung
Saya pun langsung menerapkan nya beberapa waktu yang lalu. Siswa saya awalnya tidak tahu dan lupa dengan materi sebelumnya, langsung ingat dan tertarik dan berlomba-lomba menyanyikannya.
Semoga dengan adanya metode ini siswa dapat menghafal mudah dengan lagu untk memahami materi pembelajaran.
Gusti Rahayu