Jatisampurna, 23 Agustus 2024 – SD Silaturahim Islamic School kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan pendidikan inklusif dengan mengadakan seminar bertema “Pubertas Pada Anak Spesial.” Acara yang digelar pada Sabtu, 23 Agustus 2024 ini bertempat di Hall SD Silaturahim Islamic School dan dihadiri oleh para pendidik, orang tua, serta pemerhati anak berkebutuhan khusus. Seminar ini menghadirkan Alfian Hemawati, A.Md OT, S.Psi, seorang ahli okupasi yang berpengalaman dalam menangani siswa berkebutuhan khusus.
Menurut koordinator program Inklusi di SD Silaturahim Islamic School, Ibu Nilam Syafa, tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memperdalam pemahaman para pendidik dan orang tua mengenai penanganan siswa berkebutuhan khusus (SBK) saat memasuki masa pubertas. Pubertas merupakan fase yang krusial dalam perkembangan anak, dan untuk siswa berkebutuhan khusus, tantangan yang dihadapi bisa jauh lebih kompleks. Oleh karena itu, pemahaman yang tepat mengenai hal ini menjadi sangat penting.
Materi Seminar: Tantangan dan Solusi dalam Menghadapi Pubertas pada Anak Spesial
Dalam paparannya, Alfian Hemawati menekankan bahwa pubertas bagi anak berkebutuhan khusus bukanlah hal yang bisa dianggap biasa. “Pubertas anak berkebutuhan khusus adalah fase yang spesial, baik bagi mereka sendiri maupun bagi pendamping, guru, dan orang tua. Pubertas tidak hanya tentang perubahan fisik, tetapi juga melibatkan perubahan sosial, emosi, dan dinamika kehidupan secara keseluruhan,” jelas Alfian.
Lebih lanjut, Alfian menggarisbawahi bahwa pubertas sering kali menjadi titik awal yang menentukan bagi kehidupan anak berkebutuhan khusus. Pada tahap ini, anak-anak mulai mengalami perubahan signifikan yang mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan lingkungan, bagaimana mereka memahami emosi, serta bagaimana mereka menavigasi kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan khusus dan persiapan yang matang dari orang tua serta guru dalam mendampingi mereka melalui fase ini.
Peran Orang Tua dan Pendidik dalam Mengasuh Anak Berkebutuhan Khusus di Masa Pubertas
Alfian juga menjelaskan bahwa orang tua dan pendidik memiliki peran yang sangat penting dalam membantu anak berkebutuhan khusus melalui masa pubertas. Persiapan yang tepat tidak hanya mencakup pemahaman mengenai perubahan fisik, tetapi juga bagaimana mengelola aspek sosial dan emosional yang muncul. Dalam sesi tanya jawab, beberapa peserta seminar mengajukan pertanyaan terkait cara terbaik dalam menghadapi perubahan perilaku dan tantangan komunikasi yang sering muncul saat anak berkebutuhan khusus memasuki masa pubertas.
Salah satu poin yang disoroti adalah pentingnya komunikasi yang konsisten dan empatik antara orang tua, guru, dan anak. Alfian memberikan tips praktis seperti penggunaan bahasa yang sederhana, pengulangan informasi, serta pendekatan yang berbasis empati untuk memastikan anak merasa didengar dan dipahami.
Antusiasme Peserta dan Dampak Positif dari Seminar
Seminar ini mendapat respons positif dari para peserta. Mereka mengapresiasi langkah SD Silaturahim Islamic School dalam menyelenggarakan acara yang edukatif dan relevan dengan kebutuhan pendidikan inklusif. Ibu Nilam Syafa menambahkan bahwa acara ini merupakan bagian dari komitmen sekolah untuk terus mengembangkan program inklusi yang lebih baik dan adaptif terhadap kebutuhan siswa berkebutuhan khusus.
Dengan adanya seminar ini, diharapkan para pendidik dan orang tua dapat memiliki pemahaman yang lebih baik dalam mendampingi anak berkebutuhan khusus selama masa pubertas. Pengetahuan yang diperoleh tidak hanya berguna untuk mengatasi tantangan yang ada, tetapi juga untuk membantu anak-anak ini mencapai potensi terbaik mereka di masa depan.
Oleh: Mas Jo
Pingback: Seminar Pubertas Pada Anak Spesial untuk Tingkatkan Pemahaman Penanganan Siswa Berkebutuhan Khusus (SBK) di SD Silaturahim - Berita Dua Indonesia