Terapi happy diperlukan untuk mengembangkan kemampuan sensori integrasi anak. Terutama untuk anak berkebutuhan khusus. Agar terapi happy di masa pandemi bisa terjadi. Maka ada beberapa cara yang harus dipenuhi seperti : 1. Pemilihan waktu yang pas. 2. Ruang terapi yang bersih. 3. Terapis yang bersahabat. 4. Durasi waktu yang tepat.
Masa pandemi saat ini sedang menyapa kita semua. Akibat dari pandemi menyebabkan banyak kegiatan sementara diadakan di rumah.
Namun untuk kegiatan terapi yang diperlukan anak berkebutuhan khusus, tetap harus dilakukan secara one on one. Agar kegiatan terapi happy di masa pandemi bisa dilaksanakan, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Pemilihan waktu terapi happy
Biasanya jika kita melakukan terapi di klinik, akan disesuaikan dengan jadwal yang sudah ada. Jadi ada kemungkinan terapi dilakukan di siang atau bahkan di sore hari.
Namun di saat pandemi ini, pemilihan waktu yang tepat adalah pagi hari. Kenapa? Karena di pagi hari selain udara bersih dan segar. Selain itu juga belum banyak orang yang melakukan aktifitas. Sehingga potensi penyebaran virus covid tidak terlalu tinggi.
Di pagi hari, biasanya emosi anak jauh lebih stabil. Sehingga kegiatan bisa dilaksanakan tanpa banyak kendala.
2. Ruang terapi happy harus bersih
Sebenarnya kebersihan ruang terapi harus dijaga walaupun tidak saat pandemi. Tetapi di masa pandemi ini, kebersihan harus lebih ditingkatkan lagi demi mencegah penyebaran virus corona. Selain dibersihan seperti biasa ada tambahan lagi, yaitu menyemprotkan cairan disinfektan ke seluruh permukaan benda yang disentuh anak. Untuk anak sendiri juga dibekali dengan penggunaan masker dan hand sanitizer.
3. Terapis yang bersahabat.
Terapis adalah orang yang memberikan materi atau kegiatan kepada ABK. Biasanya seorang terapis memiliki target pembelajaran yang ingin dicapai oleh anak didiknya. Di masa pandemi ini sah – sah saja seorang terapis tetap memiliki target yang harus dikejar, tetapi mungkin lebih fleksibel lagi. Terapis yang memiliki hati yang tulus dalam menterapi anak akan tertangkap auranya oleh orang sekitar terutama anak, sehingga kegiatan terapi bisa berjalan dengan menyenangkan.
4. Durasi waktu
Untuk saat ini, terapi dilaksanakan hanya sepekan 3 kali. Durasi selama terapi happy selama 3 jam. Penggunaan waktu kami pertimbangankan karena tidak semua orang tua ABK memberikan izin untuk anaknya terapi di masa pandemi ini.
Sebenarnya terapi happy di masa pandemi tidak bisa terlepas dari protokol kesehatan covid. Maka dari itu sebelum melakukan terapi happy maka harus diadakan cek suhu tubuh, penggunaan masker, mencuci tangan dan mengganti baju sebeluum dan sesudah melakukan terapi.
Terlepas dari itu semua, tujuan terapi happy di masa pandemi paling tidak bisa mempertahankan kemampuan yang ABK. Kemampuan yang ia miliki di masa sebelum pandemi, malah kalu bisa meningkatkan kemampuannya.
Oleh: Syarifah Hanum, S.Pd (Guru SD Silaturahim Islamic School)